Selasa, 05 Februari 2013

Ketulusan dan Kesungguhan


*ketulusan dan kesungguhan


Di kisahkan ada dua orang pemuda yang sedang mencari pekerjaan di kota. Karena, sulitnya mencari pekerjaan yang layak, memaksa mereka bekerja di sebuah proyek pembangunan untuk perumahan elite.
Namun, walaupun mereka bekerja di tempat yang sama, tugas yang mereka dapatkan berbeda.
Pemuda pertama dengan tubuh besarnya di suruh oleh mandor untuk mengerjakan pekerjaan yang terlihat mudah yaitu membuat beberapa pintu dan jendela yang terbuat dari kayu. Dan, pemuda kedua yang terlihat lebih kecil dari pemuda pertama justru di suruh oleh mandor mengerjakan pekerjaan yang terlihat sulit yaitu menyusun batu bata dan mengaduk semen.

Mendengar apa yang di katakan pak mandor pemuda pertamapun merasa bahagia karena ia merasa pekerjaan yang di berikan terlalu mudah mengingat badannya yang besar sehingga menurutnya tidak perlu sungguh- sungguh dalam bekerja, sedangkan pemuda kedua merasa pekerjaan yang diberikan pak mandor sebagai tantangan yang harus di selesaikan dan perlu kesungguhan untuk menyelesaikannya. Dan, setelah pembagian tugas selesai di berikan pak mandor menganta pemuda pertama menuju tempat bekerjanya dan betapa kagetnya pemuda ini ketika dia melihat pintu dan jendela yang harus di selesaikan berbentuk ukiran yang mempunyai tingkat kerumitan cukup tinggi karena desain rumah yang akan di buat bergaya tradisional. Pak mandor kemudian memanggil salah satu pekerjanya, dan berkata “Pak tolong ajarkan pemuda ini mengukir dengan baik ya.”
“Baik pak,” kata pekerja tersebut sambil membawa pemuda pertama tadi menuju tempat di mana tergeletaknya kayu yang harus di ukir. Dan, karena sikapnya yang tidak sungguh-sungguh saat mengerjakan pekerjaan yang di anggapnya mudah membuatnya berulang kali melakukan kesalahan meski telah diajari berulang kali. Hal yang berbeda justru terlihat dari pemuda kedua, tampak dari jauh dia melakukan pekerjaan tanpa melakukan kesalahan meski hanya sekali di ajarkan. Karena, pemuda kedua terlihat mudah untuk memasang batu bata, terbesit niatan dari pemuda pertama untuk bertukar tempat. Agar kesalahan yang dia lakukan saat mengukir tidak ketahuan oleh mandornya. Dan, dia pun menghampiri pemuda kedua tadi, “hai kawan, kau terlihat lelah, jadi ijinkan aku untuk menggantikanmu menyusun batu bata ini dan kamu silahkan istirahat di sana sambil menggantikanku untuk mengukir kayu,” kata pemuda pertama. Pemuda kedua pun menyetujuinya, dan pergilah pemuda kedua menuju tempat di mana tergeletaknya kayu yang harus di ukir.
Dan, sore hari ketika pak mandor melihat hasil kerja beberapa pegaiwainya, dia melihat ada satu pintu yang terlihat bagus ukirannya, dan kemudian sambil memegang pintu tersebut dia pun bertanya kepada semua pegaiwanya, “Siapa yang mengukir pintu ini?”
“Pemuda ini pak,” kata salah satu pegawainya sambil menepuk pundak pemuda kedua. Kemudian pak mandor menghampirinya dan bertanya, “Nak bagaimana kau bisa melakukannya?”
“Sederhana pak caranya, kuncinya adalah bekerja dengan ketulusan dan kesungguhan, karena saat kita mendengarkan apa yang diajarkan dengan hati yang tulus maka kita akan mudah memahaminya, dan setelah kita memahami bagaimana caranya, kita tinggal bekerja dengan kesungguhan agar hasil yang di ciptakan menjadi karya yang luar biasa.”

Bersyukur itu menyenangkan dan menghilangkan keluh kesah


*bersyukur "alhamdulillah"


Sebelum engkau melangkah terlalu jauh dari negerimu
Sebelum engkau memiliki cita-cita besar
Sebelum engkau terlalu angkuh 
Sebelum engkau terlalu banyak mengeluh
Hari ini kukendarai keretaku menuju suatu tempat. Melewati perempatan lampu merah yang berada tak jauh dari gang rumahku. Sebuah pemandangan yang biasa ketika kulihat seorang Bapak-bapak (maaf) yang tubuhnya tak terlihat layaknya manusia kebanyakan. Sulit bagiku menggambarkan karena dengan mengingatnya saja ada gemuruh yang tertahan dalam dada. Tapi bagiku, beliau adalah laki-laki hebat yang mungkin karena kehebatannya itulah, krna kehebatan akan ketabahannya menerima takdir yang demikian itulah yang membuat beliau menjadi salah satu laki-laki terhebat di mataku.
Teman,mungkin kalau saya ataupun kita yang mengemban takdir yang beliau pikul sekarang, kita tidak akan sanggup menerimanya. Dan mungkin krna itu jugalah Tuhan tidak memberikan cobaan seperti yang beliau terima. Karena kita terlalu lemah. Karena kita tidak sekuat beliau.
Kuseberangi perempatan jalan itu. Di seberang, kulihat lagi beberapa Bapak-bapak (maaf) pengemis yang tak biasanya kulihat di sana. Itu artinya semakin bertambahlah jumlah mereka yang mengharap ada rasa kasihan dan kesadaran saudara-saudaranya untuk membagi sebagian kecil rezeki yang dititipkan Tuhan kepada mereka. Wajah mereka menua. Entah memang karena umur mereka yang telah hampir mencapai puncaknya ataukah karena kerasnya hidup yang mereka lalui sehingga wajah itupun tampak lusuh dan tak sesegar seperti umur mereka yang sebenarnya.
Seorang Bapak yang kuceritakan di atas, seorang Bapak yang tangannya cacat sejak lahir, seorang Bapak berpakaian lusuh dg wajah menghiba sambil membawa kotak infak, dan seorang Bapak yang hanya bisa terduduk sembari menunggu ada yang mau memberinya uang di pinggir jalan. Ya, merekalah 4 orang Bapak yang begitu berharap uluran tangan yang memberinya rezeki dari si pengguna jalan raya itu. Ada yang memberi dengan melemparkan uang itu kepada mereka. Tidak langsung ke tangan mereka, teman. Tapi uang itu dilemparkan kepada mereka dan mereka pun memungutnya di jalan itu… Allah…. T_T
Teman, jika kalian diberi uang dan orang itu memberinya dengan cara melemparkannya kepadamu, bagaimana reaksimu? Saya yakin sebagian besar orang akan marah. Tapi tidak dengan mereka. Mereka memungutinya dan mengucapkan “ALHAMDULILLAH” sembari mendo’akan orang tersebut.
Entahlah… Apakah karena kemiskinan hidup yang mereka tanggung dan kerasnya perlakuan yang mungkin telah setiap hari mereka dapatkan membuat mereka ikhlas diperlakukan “tidak biasa”.
Bukankah mereka juga manusia seperti kita? Bukankah mereka juga memiliki perasaan? Bahkan sebenarnya manusia seperti merekalah yang lebih mudah untuk bersedih. Mereka tidak seberuntung kebanyakan orang lain dalam memperoleh harta, maka haruskah kita juga membuat mereka tidak seberuntung kebanyakan orang dalam memperoleh perhatian dan kasih sayang? Ingatlah, mereka saudara kita. Karena sesungguhnya kita dan mereka ibarat satu tubuh yang seharusnya jika satu bagian terluka, yang lain juga ikut merasakannya.
Teman,kadang saat kita sakit, kita juga sering mengeluh. “Kenapa saya harus menanggung penyakit ini? Saya tidak sanggup”. Banyak lagi kalimat-kalimat yang menunjukkan keluhan kita saat sebuah penyakit menjadi satu cobaan yang diberikan kepada kita. Padahal, jika kita sakit, kita masih beruntung karena masih bisa dan memiliki biaya untuk berobat ke sana ke mari. Kita masih bisa memilih tempat-tempat dan obat-obat terbaik untuk mengobati penyakit kita. Kita masih bisa meminta ini dan itu bermanja pada orang tua, kerabat, sahabat, ataupun teman untuk melepas keinginan dan selera kita di kala sakit itu. Masih ada yang menjenguk dan memperhatikan. Masih ada yang mengkhawatirkan kita. Tapi mereka? jangankan orang lain, mungkin mereka sendiripun tidak peduli lagi penyakit apa yang mereka derita. Bukan karena mereka dzalim terhadap diri mereka sendiri, tapi karena itulah, karena terlalu banyak beban dan derita yang harus mereka pikul. Jika harus mengeluh lagi, itu hanya akan memperpanjang daftar keluhan mereka, hanya akan memperpanjang riwayat masalah mereka. Apakah akan usai? Tidak…karena mereka begitu sadar bahwa hidup mereka tidak akan berubah dengan mengeluh dan mengeluh.
Ah…… Ingin rasanya memeluk mereka.
Tapi, andaikan diri duduk di sampingnya, bukan mereka yang akan menangis. melainkan AKU. Karena si “AKU” terlalu lemah. Bahkan jauh lebih lemah dari mereka siempunya dan menanggung nasib itu………
Teman, jika hari ini kita ingin mengeluh dengan sakit yang kita derita, ingatlah bahwa masih banyak saudara kita yang mungkin lebih parah dari kita. Di luar sana mungkin ada dari mereka yang tengah dalam kondisi lemah terbaring di atas tempat tidur rumah sakit atau bahkan berada dalam keadaan sakaratul maut. “Na’udzubillah…
Jika hari ini kita mengeluh dengan pekerjaan yang telah kita dapat, ingatlah bahwa di luar sana msh banyak saudara kita yang berjuang dalam tapak demi tapak utk memperoleh pekerjaan. Menapaki langkah hanya untuk mengumpulkan uang demi mengisi perut hari ini, esok, dan esoknya lagi…
Jika hari ini kita mengeluh kedinginan hanya krna tidak memiliki selimut, ingatlah ketika di luar sana banyak saudara kita yang bahkan tidak memiliki tempat berteduh dari dinginnya hujan dan udara yang mencekam tubuhnya. Bayangkanlah ketika mereka hanya bisa duduk di antara toko-toko sembari memeluk lutut dengan tubuh yang menggigil kedinginan…
Jika hari ini kita masih mengeluh, berjalanlah keluar sana, peluklah tubuh itu atau sekedar pandangilah ia, semoga kita bisa lebih bersyukur karenanya…

Kail Ikan dan Kail Kehidupan


*kail ikan dan kail kehidupan



Kail dalam kamus besar bahasa Indonesia berupa kata benda berupa sekerat kawat yg ujungnya berkait dan tajam, digunakan untuk menangkap ikan; atau biasa kita menyebut pancing.
Sejenak saya meminta waktu anda untuk ikut kami, untuk memancing ikan. memancing dalam angan dunia maya anda….
* Ambilah Kail kecil anda.
Mulailah dengan memancing di got depan rumah anda.
Apa yang akan anda dapatkan???

Berpindahlah kesungai kecil dekat rumah anda.
Apa yang akan anda dapatkan???
Berpindahlah lagi kesungai Musi, mahakam, bengawan solo atau berpindahlah kedanau danau besar yang dekat dengan anda.
Apa yang akan anda dapatkan???
Jika belum puas berpindah lagi anda ke samudra, memancing lah anda disana.
Apa yang akan anda dapatkan???
Kemudian pulanglah dan ganti kail anda dengan yang besar. ulangi kegiatan anda dari got depan rumah sampai ke tengah samudra seperti diatas.
dan jawablah….
Apa yang akan anda dapatkan???
Ingatlah kehidupan bagaikan memancing
cita n asa hanya bisa tergapai tak kala kita memilih pancing yang tepat dan lokasi memancing yang tepat pula.
Namun kita harus tetap ingat meskipun pilihan kail dan tempat kita sudah tepat belum tentu kita mendapat apa yang kita inginkan. terkadang ikan kakap pun dapat terlepas saat kita angkat keatas.
So jika semua sudah tepat, maka banyaklah berdoa pada Illahi. agar hasilpun bisa menjadi tepat.
Selamat memancing dan semoga sukses dalam kehidupan ini.
Jika ingin sukses yang abadi, kumpulkan ikan-ikan yang telah didapat untuk persiapan perjalanan setelah mati.

Mengatasi Rendah Diri


*mengatasi rendah diri*


Perasaan rendah diri bisa membunuh kita. Tentunya bukan dalam pengertian membunuh secara fisik, melainkan membunuh karakter pribadi. Membunuh motivasi Orang yang rendah diri cederung menarik diri dari lingkungan. Kalaupun berbaur dengan orang lain, dia memposisikan dirinya di pojok ruangan yang nyaris tidak kelihatan. Orang-orang rendah diri tidak berani untuk menunjukkan ‘siapa dirinya’ dan ‘apa yang bisa dilakukannya’ lebih baik dari orang lain. Bukankah ini seperti sebuah kematian? Ya, kematian nilai diri seseorang.
Sifat rendah diri itu seperti keran air yang karatan. Dia sangat sulit untuk dibuka, sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar. Ada begitu banyak persediaan air dalam bak penampungan diatas atap, tetapi tidak bisa keluar karena alirannya terhalang oleh keran yang tersumbat. Ada begitu banyak persediaan potensi diri yang kita miliki, namun terkunci oleh perasaan rendah diri yang menghambat.
Bagi Anda yang tertarik untuk belajar mengatasi rasa rendah diri, saya ajak untuk memulainya dengan menerapkan 5 kemampuan Natural Intelligence berikut ini:
1. Menghargai diri sendiri.
Penyebab utama perasaan rendah diri bukanlah cara orang lain memperlakukan kita, melainkan bagaimana cara kita memberikan penghargaan kepada diri sendiri. Jika Anda sendiri menghargai diri sendiri dengan baik, orang lain tidak akan berhasil menjatuhkan mental Anda; sekalipun mereka berusaha untuk merendahkan Anda. Namun sebaik apapun orang lain memperlakukan Anda, jika Anda sendiri memandang rendah kepada diri sendiri maka Anda tetap akan menjadi pribadi yang rendah diri. Untuk bisa mengatasi rasa rendah diri kita harus mulai dengan cara menghargai diri sendiri dengan sepantasnya terlebih dahulu.
2. Mengambil kendali atas hidup Anda.
Mari perhatikan lagi orang-orang disekitar kita. Ada orang-orang yang wajahnya tidak secantik atau setampan kita. Pendidikannya tidak setinggi kita. Penampilannya tidak sebonafid kita. Tetapi mereka begitu percaya diri. Mereka tidak menghiraukan cibiran orang lain. Mereka tidak memperdulikan pandangan yang meremehkan. Walhasil, mereka dapat berkarya semaksimal mungkin, lalu menghasilkan pencapaian yang tinggi. Apakah Anda bisa menemukan orang yang seperti itu? Mereka telah membuktikan bahwa kemudi hidup berada dalam kendalinya, bukan ditentukan oleh penilaian orang lain atas dirinya. Dengan mengambil kendali hidup, mereka berkonsentrasi kepada usaha-usahanya. Meski pada awalnya berat, namun di garis akhir mereka mendapatkan penghargaan yang tinggi. Bahkan dari orang-orang yang sebelumnya menyepelekan.
3. Mengimbangi kekurangan dengan kelebihan diri.
Keliru jika kita mengira orang lain lebih beruntung dari diri kita. Faktanya, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Orang-orang yang rendah diri adalah mereka yang terkurung dalam zona kekurangan dirinya sambil membiarkan potensi dirinya tersia-siakan. Sebaliknya, orang-orang yang berhasil bukanlah mereka yang tidak memiliki kekurangan, melainkan yang senantiasa berfokus pada usaha untuk mengoptimalkan kelebihan yang dimilikinya. Mereka menyadari kekurangan dirinya, namun mengimbangi kekurangan itu dengan kelebihan dirinya.
4. Mengembangkan diri tiada henti. Diatas gunung ada gunung.
Bahkan sekalipun Anda seorang yang percaya diri, bisa jadi merasa rendah diri ketika berhadapan dengan orang lain yang tingkatannya lebih tinggi dari Anda. Seorang Manager mungkin merasa lebih superior dihadapan para staffnya. Namun, ketika berhadapan dengan para direktur? Gemetaran juga, bukan? Hal itu bisa diatasi dengan usaha mengembangkan diri secara terus menerus. Faktanya, orang lebih menghormati kemampuan seseorang daripada jabatan yang disandangnya. Meski jabatan Anda tinggi, jika kapasitas aktual Anda tidak sepadan; orang lain akan meremehkan Anda. Tetapi, sekalipun jabatan Anda biasa saja; jika Anda bisa menunjukkan kapasitas diri yang tinggi, orang tetap menghargai Anda.
5. Berkontrisbusi kepada orang lain.
Fakta menunjukkan jika siapapun sangat menyukai orang-orang yang memberi kontribusi. Ketika seseorang mampu berkontribusi, dia langsung dihormati tanpa ditanya; berapa banyak uang yang Anda miliki? Seseorang yang berkontribusi dimuliakan tanpa dipermasalahkan apakah hidungnya mancung atau pesek, apakah dia seorang pejabat atau rakyat. Jika hidup kita masih dirundung rasa rendah diri, itu mungkin karena kita belum berkontribusi. Berkontribusilah kepada orang lain, maka Anda akan dihormati. Kemudian dengan kehormatan yang Anda dapatkan itu, rasa rendah diri akan sirna dengan sendirinya.
Setiap manusia sama kedudukannya. Yang membedakan adalah; apakah dia bisa memberi manfaat atau tidak. Guru kehidupan saya bahkan mengajarkan bahwa: ”sebaik-baik manusia adalah dia yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain.” Betapa bangganya kita ketika bisa memberi manfaat. Ini bukan tentang rasa bangga dihadapan sesama manusia, melainkan kebanggaan dihadapan Tuhan. Karena dengan manfaat yang kita tebarkan, kita ikut menunjukkan; betapa Tuhan itu senang menebarkan kebaikan.

Berhasil, Gagal dan Takdir


Berhasil, Gagal dan Takdir 

Seorang sahabat berkata kepada saya, “Jika ingin melakukan sesuatu maka pilihlah untuk maju dan mencoba, karena kamu akan mendapat dua kemungkinan, yaitu BERHASIL atau GAGAL, jika kamu memilih mundur atau tidak mencoba maka kamu akan hanya mendapat satu kemungkinan yaitu GAGAL”.
Dapat kita simpulkan bahwa, kata maju, mencoba atau melakukan adalah kata yang paling baik jika kita menginginkan sesuatu, dalam hal ini adalah segala perbuatan yang baik, karena didalam kata itu terdapat sebuah kata BERHASIL meski ada opsi lain yaitu GAGAL akan tetapi itu lebih baik jika kita tidak melakukan kata kedua yaitu mundur, atau menyerah yang hanya akan memunculkan satu kemungkinan besar yaitu GAGAL.
Memang sering kita mendengar sebuah kata ‘keberuntungan’ yang selalu dijadikan alasan bagi orang yang merasa kurang beruntung. Perlu kita tanamkan dalam benak kita bahwa keberuntungan itu bukan suatu kebetulan, melainkan suatu yang bisa kita usahakan. Bukankah sering kita dengar bahwa Tuhan itu tidak akan mengubah keadaan kita, kecuali kita yang merubahnya. Ini berarti, kita punya peranan yang sangat besar dalam kehidupan kita, kita jangan selalu menyalahkan Takdir, apalagi menyalahkan Tuhan. Takdir memang tidak bisa dirubah, Karena takdir adalah suatu hasil dari apa yang sebelumnya kita kerjakan atau kita upayakan.
Yang kita alami saat ini adalah yang kita lakukan dimasa lalu, yang kita alami dimasa mendatang adalah yang kita lakukan saat ini. Pernah sahabat saya berkata, ‘masa depan itu misteri, tetapi kita bisa mengintip masa depan itu dari apa yang kita lakukan saat ini.
Ingat, kehidupan kita bagaikan roda yang berputar, terkdang kita diatas terkadang pula kita dibawah. Yang perlu kita lakukan adalah terus berusaha, keep moving, keep fighting, and keep praying. Jadi, sahabat-sahabatku, mengapa kita masih ragu untuk mencoba, maju, atau melakukan?.

fase: Perjalanan Kita


*perjalanan kita*


Kala itu kita pernah hidup di rahim, dan kita menyebutnya sebagai surga Azali.
Semua doa, harapan, dan sari-sari kebaikan kita nikmati.
Seperti matahari pagi yang menyinari sebuah taman bunga.
Ia selalu dirawat oleh pemiliknya sehingga orang yang melihatpun bersuka cita karenanya.
Sampai suatu masa dalam rahim, Tuhan meminta kesaksian kepada kita : “Bukankah Aku ini Tuhanmu ?” dan kita menjawab : “Benar Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi”.
Hendak kemanakah kita ?
Sampai suatu masa kita terlahir ke dunia, kita menangis dan orang di sekeliling kita menyambut dengan tawa…
Kala itu kita mengenal apa itu kasih sayang keluarga dan kita menyebutnya masa kanak-kanak.
Sampai suatu masa kita mencapai akil baligh, kita bersuka cita dan orang di sekeliling kita berpesan, “Peganglah akhlak yang telah kami ajarkan semasa kanak-kanakmu dulu…”
Kala itu kita mengenal apa itu cinta kasih, pertemanan, permusuhan, dunia dan kita menyebut itu semua pendewasaan.
Dan kita mulai menulis catatan amal, baik dan buruk.
Sampai suatu masa, kita menemui suatu petunjuk menuju kebenaran hakiki.
Hendak kemanakah kita ?
Ada yang mengikuti petunjuk itu dan ada pula yang mendustakan. Namun tak sedikit yang menerima petunjuk harus menyerah. Kala itu kita menyebutnya ujian.
Ketahuilah kawan,
Sampai pada akhirnya kita akan meninggalkan dunia ini, yang mana orang-orang menyebutnya kematian.
Namun ada 2 pilihan :
Hendak tertawa atau menangiskah kita? sebagaimana orang di sekeliling kita melepas kita dengan tangisan…
Akhirnya, hanya kepada Tuhan kita akan akan kembali…

Kisah Cinta Rasulullah dan Khadijah


*kisah cinta Rasulullah dan Khadijah*

Sahabat sekalian, taukah kalian arti cinta sejati ? Apakah sahabat pernah mendengar atau mengetahui kisah cinta Qais dan Laila atau kisah cinta Romeo dan Juliet ataukah Laila dan Majnun ?
Apakah kisah cinta seperti itu yang dikatakan sebagai kisah cinta sejati ? Seperti yang sahabat ketahui bahwa kisah cinta mereka tidaklah berakhir di pelaminan bahkan rela mati demi cintanya.
Lalu, cinta seperti apakah yang dikatakan sebagai cinta sejati. Cinta sejati antara dua insan adalah cinta yang terus abadi dalam setelah pernikahan yang berlandaskan atas kecintaan mereka kepada Sang Pemilik Cinta yaitu Allah ‘Azza Wa Jalla. Walaupun salah satu meninggal, namun cinta sejati ini terus saja abadi. Kisah cinta siapakah yang begitu indah ini ?
Kisah cinta yang paling indah ini siapa lagi yang memilikinya kalau bukan kisah cinta Junjungan kita, Muhammad Saw kepada Khadijah ra.
Sungguh sebuah cinta yang mengaggumkan, cinta yang tetap abadi walaupun Khadijah telah meninggal. Setahun setelah Khadijah meninggal, ada seorang wanita shahabiyah yang menemui Rasulullah Saw. Wanita ini bertanya, “Ya Rasulullah, mengapa engkau tidak menikah ? Engkau memiliki 9 keluarga dan harus menjalankan seruan besar.”
Sambil menangis Rasulullah Saw menjawab, “Masih adakah orang lain setelah Khadijah?”
Kalau saja Allah tidak memerintahkan Muhammad Saw untuk menikah, maka pastilah Beliau tidak akan menikah untuk selama-lamanya. Nabi Muhammad Saw menikah dengan Khadijah layaknya para lelaki. Sedangkan pernikahan-pernikahan setelah itu hanya karena tuntutan risalah Nabi Saw, Beliau tidak pernah dapat melupakan istri Beliau ini walaupun setelah 14 tahun Khadijah meninggal.
Pada masa penaklukan kota Makkah, orang-orang berkumpul di sekeliling Beliau, sementara orang-orang Quraisy mendatangi Beliau dengan harapan Beliau mau memaafkan mereka, tiba-tiba Beliau melihat seorang wanita tua yang datang dari jauh. Beliau langsung meninggalkan kerumunan orang ini. Berdiri dan bercakap-cakap dengan wanita itu. Beliau kemudian melepaskan jubah Beliau dan menghamparkannya ke tanah. Beliau duduk dengan wanita tua itu.
Bunda Aisyah bertanya, “Siapa wanita yang diberi kesempatan, waktu, berbicara, dan mendapat perhatian penuh Nabi Saw ini?”
Nabi menjawab, “Wanita ini adalah teman Khadijah.”
“Kalian sedang membicarakan apa, ya Rasulullah?” tanya Aisyah
“Kami baru saja membicarakan hari-hari bersama Khadijah.”
Mendengar jawaban Beliau ini, Aisyah pun merasa cemburu. “Apakah engkau masih mengingat wanita tua ini (Khadijah), padahal ia telah tertimbun tanah dan Allah telah memberikan ganti untukmu yang lebih baik darinya?”
“Demi Allah, Allah tidak pernah menggantikan wanita yang lebih baik darinya. Ia mau menolongku di saat orang-orang mengusirku. Ia mau mempercayaiku di saat orang-orang mendustakanku.”
Aisyah merasa bahwa Rasulullah Saw marah. “Maafkan aku, ya Rasulullah.”
“Mintalah maaf kepada Khadijah, baru aku akan memaafkanmu.” (Hadits ini diriwayatkan Bukhari dari Ummul Mukminin Aisyah)
Sahabatku, apakah mungkin ada cinta seperti itu, yang dapat terus abadi setelah orang yang dicintai meninggal 14 tahun yang telah lewat ? Yupz,  ketaatan kepada Allah menjadi dasar dalam rumah tangga ini. Rumah tangga yang selalu dihiasi dengan dzikir kepada Allah, bukan rumah yang digunakan untuk mengingat setan.
Bagaimana pendapat kalian, sahabat muda sekalian, apakah kalian tidak ingin menjadikan rumah tangga kalian seperti ini ?. Suami membaca Al-Qur’an bersama istrinya. Betapa agungnya ketika anak-anak mereka turut serta membaca Al-Qur’an.
Menjelang waktu Shubuh tiba, si istri membangunkan suaminya untuk melaksanakan shalat Shubuh. Suami melaksanakan shalat Qiyaam al-lail 2 rakaat bersama istrinya. Seperti apa rumah ini ? Indah nian bukan ? betapa manisnya, betapa indah cinta di dalam rumah tangga ini.
Cobalah, pasti kalian dapat menemukan segalanya berubah, cinta pun bertambah, dan Allah melimpahkan berkah-Nya kepada kalian.
“Menikah jauh lebih baik daripada pacaran”
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya

pendidikan bagi generasi muda



*  Pentingnya Pendidikan Bagi Generasi Muda
Untuk mendapatkan semua itu, kita perlu untuk bersekolah pada berbagai tingkatan-tingkatan tertentu supaya mendapatkan ilmu dan kemampuan yang bisa dijadikan bekal di masa depan. Dalam hal ini, sekolah sangat berpengaruh pada seseorang di masa  depannya. Sebagai contoh, orang yang berpendidikan rendah atau bahkan tidak bersekolah, maka masa depan orang tersebut akam suram dan sebaliknya, jika orang bersekolah sampai tingkat yang tinggi, maka orang tersebut akan mendapatkan masa depan yang sukses pula.
Pada zaman sekarang, sudah banyak perkembangan dengan sekolah-sekolah. Dulu, ketika globalisasi belum berpengaruh di dunia ini, sekolah masih jarang dan fasilitas ataupun guru-guru pengajar masih relatif kurang memadai. Namun, di zaman yang serba modern ini, kita sudah tidak perlu repot-repot lagi untuk memuntut ilmu di sekolah, karena pada waktu sekarang ini sudah banyak sekolah yang didirikan oleh pemerintah. Tidak itu saja, fasilitas dan tenaga pendidiknya juga sudah sangat berpengalaman dalam bidangnya.
Lalu… apa sih yang disebut dengan sekolah itu??? Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering sekali mendengar atau menyebut kata “sekolah” itu. Tapi, apa pengertian sebenarnya dari “sekolah” itu sendiri???
Kita perlu ingat bahwa kata “sekolah” dan “sekolahan” itu mempunyai arti yang bebeda, jika sekolah adalah suatu proses seseorang dalam mendapatkan ilmu dan pembimbingan dari pada guru agar bisa berguma bagi masa depannya kelak. Sedangkan sekolahan sendiri adalah suatu tempat yang digunakan atau dipakai untuk sekolah. Jadi dapat dikatakan bahwa sekolah adalah “proses” dan sekolahan adalah “tempat”
Namun, yang menjadi pertanyaan, mangapa sekolah bisa disebut “proses”???
Sebelum kita bahas itu, marilah kita ingat-ingat tingkatan-tingkatan sekolah. Tingkatan-tingkatan sekolah di Indonesia yaitu:
·                     Playgroup
·                     TK (Taman Kanak-kanak)
·                     SD (Sekolah Dasar)/ MI (Madrasah Ibtidayah)
·                     SMP (Sekolah Menengah Pertama)/ MTs (Madrasah Tsanawiyah)
·                     SMA (Sekolah Menengah Atas)/ MA (Madrasah Aliyah)
·                     PT (Perguruan Tinggi)
Setelah kita lihat data diatas, kita tau bahwa sekolah itu sendiri juga ada tingkatan-tingkatannya. Dari mulai playgroup sampai Perguruan Tinggi. Tidak hanya itu, dalam berbagai tingkatan sekolah itu juga ada bagian-bagian tingkatan yang lebih kecil lagi. Misalnya tingkatan kelas, semester, cawu, triwulan atau bahkan bab pembelajaran tertentu.
Dari pernyataan-pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sekolah itu merupakan sebuah proses yang melewati berbagai tingkatan-tingkatan tertentu untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak dari tingkatan yang telah dilalui.
Kita bersekolah untuk mendapatkan ilmu yang berguna bagi masa depan kita. Lalu, ilmu apasaja yang bisa kita dapatkan dari ber-sekolah??? Apakah kita hanya mendapatkan ilmu tentang IPTEK di sekolah untuk masa depan kita???
Dari pertanyaan diatas, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan diatas menanyakan tentang fungsi dan menfaat dari sekolah. Sebenarnya banyak sekali manfaat dari sekolah itu, namun tidak pernah kita sadari sebelumnya. Selain kita bisa mengetahui hal-hal yang belum kita kitahui sebelumnya, Tanpa disadari atau tidak, sekolah juga membentuk kepribadian kita secara tidak langsung.
Sebenarnya, tujuan atau fungsi dari sekolah itu sendiri dibagi menjadi dua garis besar yaitu: fungsi pendidikan dan fungsi pengajaran. Fungsi pendidikan yaitu fungsi yang mencacu pada akhlak atau tingkah laku dan kepribadian seseorang. Jadi, melalui fungsi ini, seseorang dapat dibentuk kepribadiannya dalam sekolah. Sedangkan fungsi pengajaran yaitu fungsi yang mengacu pada pengetahuan dan kemampuan seseorang. Jadi, melalui fungsi ini, seseorang bisa mendapatkan ilmu pengetahuan (IPTEK) yang memadai dan dapat menjadi bekal di masa yang akan datang.
Jadi, di sekolah sebenarnya kita tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan saja, melainkan mendapatkan apa yang disebut akhlak, yaitu, sesuatu yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang dalam bertingkahlaku yang baik sesuai dengan norma yang berlaku.
Namun, yang akhir-akhir ini sering menjadi pertanyaan publik, apakah semua sekolah bisa memberikan manfaat dan menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya, mengingat zaman pun semakin maju dan persaingan kerja pun semakin ketat. Pertanyaan itu muncul dikarenakan pada zaman sekarang ini banyak kita ketahui tentang adanya sekolahan favorit. Misalnya anak yang sekolah di sekolahan favorit tersebut kebanyakan memperoleh ilmu dan kemempuan yang tinggi dan bisa bersaing dalam dunia kerja, tetapi, mengapa anak yang sekolah di sekolahan   tidak favorit kebanyakan kurang bisa bersaing dan mendapatkan ilmu yang kurang juga.
Dari data diatas, dapat kita ketahui bahwa setiap sekolahan mempunyai ciri khas masing-masing. Seiring berkembangnya zaman yang semakin pesat ini, setiap sekolahan pasti mempunyai cara-cara tersendiri untuk mengikuti perkembangan zaman itu.
Walaupun sebenarnya pemerintah sudah menetapkan standar tingkat pendidikan atau kurikulum yang berlaku melalui mentri pendidikan nasional, tetapi di setiap sekolahan juga ada program-program tersendiri yang dibuat oleh  pihak sekolahan dan dilakukan dalam lingkup sekolah itu saja. Jadi, program sekolah dapat mempengaruhi kualitas sekolah itu juga.
Itu merupakan salah satu factor eksternal (dari luar) yang mepengaruhi kualitas pendidikan. Selain program dari sekolah itu sendiri, keadaan suatu daerah yang menjadi tempat sekolahan juga mempengaruhi. Misalnya daerah yang masih primitive atau daerah yang tertinggal, disana banyak sekali anak-anak yang tidak bisa bersekolah dengan mudah kerena masih jarangnya sekolahan yang didirikan di daerah itu dan jalur transportasi dan komunikasi pun juga masih sangat sulit.
Tetapi, tidak semua anak yang bersekolah di sekolahan favorit dapat bersaing dengan baik dalam dunia kerja. Jadi, apakah yang menyebabkan hal ini terjadi???
Dari pertanyaan diatas, kita bisa mengetahui bahwa sekolahan yang favorit belum tentu menghasilkan siswa yang berkualitas. Dalam kasus ini, yang paling berpengaruh adalah dari faktor internal (dari dalam) yang dimiliki oleh siswa tersebut. Faktor internal tersebut lebih condong ke perilaku sehari-hari dari siswa tersebut yang mengganggu siswa dalam menuntut ilmu. Faktor ini misalnya, malas, sering sakit, kurang gizi dll.
Dari berbagai cerita diatas, kita telah tau bahwa sekolah sangat penting bagi kehidupan kita semua, khususnya paara generasi muda yang akan menggantikan para generasi tua. Dan untuk bersaing dalam dunia kerja yang semakin ketat di zaman modern ini, apa lagi dengan adanya globalisasi yang semakin merajalela serta kemajuan IPTEK.
Sekolahan tidak banyak berpengaruh terhadap hasil dari siswa yang bersekolah di sekolahan tersebut. Karena tidak semua sekolahan yang favorit bisa mencetak siswa yang berprestasi, dan begitu pula sebaliknya dengan sekolahan yang tidak favorit juga bisa mencentak siswa yang unggul.
Karena sekolah merupaka sebuah proses yang harus dijalani untuk mendapatkan ilmu, muka, dalam berlangsungnya proses tersebut ada faktor-faktor yang mempengaruhi atau mengganggunya. Daik itu berasal dari luar diri seseorang ataupun dari dalam diri seseorang tersebut.

Untuk mempersiapkan diri kita dalam melangkah menuju masa depan yang lebih baik, maka kita juga harus sekolah dengan sungguh-sungguh dan berusaha untuk menghilangkan semua faktor yang mengganggu peroses belajar kita di sekolahan. Agar kita bisa berkoonsentrasi penuh dalam belajar dan menuntut ilmu untuk masa depan.

Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional.

google.com

pentingnya peranan orang tua atasi deprasi pada anak

ANAK usia sekolah dan remaja seringkali menampilkan gejala sedih, mudah marah, sulit tidur, menarik diri dari keluarga dan teman, sulit konsentrasi, perburukan prestasi akademis, hingga sangat menarik diri dari siapa saja. Kondisi ini harus segera diatasi.

Orangtua yang baik menganjurkan anaknya membicarakan kekhawatiran mereka sejak dini dan selalu mendengarkan dan menawarkan bantuan. Anak dapat merasa terkucilkan, disalahpahami, dan diabaikan jika orangtua terlalu sibuk dengan masalahnya sendiri.

Diungkapkan dr. Cecilia J. Setiawan, SpKJ, MKes, psikiater di RS Awal Bros Tangerang, remaja terkadang kurang dapat memahami perasaan depresi. Mereka hanya merasa tidak berdaya. Mereka memerlukan bantuan orang dewasa yang penuh kasih sayang dan mencurahkan cinta, serta menunjukkan pengertian padanya.

“Karena jika tidak, kondisi ini dapat membawanya pada penyalahgunaan zat terlarang dan kenakalan remaja,” tutur dr. Cecilia secara eksklusif kepada Okezone, melalui pesan elektronik belum lama ini.

Dari segi biologis, depresi sendiri disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmiter di otak. Sementara dari segi psikologis, depresi bisa terjadi lantaran stres dalam kehidupan. Dr. Cecilia mengatakan, cara mengatasi depresi sendiri tergantung pada beratnya gejala.

“Depresi ringan dapat diatasi dengan psikoterapi, sedangkan depresi sedang dan berat harus dikombinasi juga dengan obat-obatan dalam jangka waktu tertentu,” katanya.

Namun, menurut dr. Cecilia, orangtua jelas berperan baik sebagai pihak pemicu depresi atau sebagai pihak yang membantu anak mengatasi depresi. “Menjadi pemicu depresi anak apabila orangtua sering bertengkar, tidak peduli, bercerai, sering menyiksa anak, dan sebagainya,” katanya.

Karena itulah, lanjut dr. Cecilia, untuk membantu anak mengatasi depresinya, orangtua harus kompak dalam hal membawa anak berkonsultasi ke tenaga profesional, dalam hal ini psikiater.

“Tak sekadar ke psikiater saja. Memperhatikan pengobatan yang diberikan pada anak, menciptakan suasana rumah yang kondusif agar anak merasa sendirian, didukung, dan dimengerti, juga mengajak anak berdiskusi mengenai masalah-masalah yang sedang dihadapinya dan harapan-harapan yang dimilikinya,” tutupnya.

okezone.com

Selasa, 29 Januari 2013

CINTA DAN TEMAN

Cinta Sejati dan Teman Sejati

Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur, ketika kita menangis, ketika kita membayangkan, ketika kita berciuman?
Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT.
Kita semua agak aneh... dan hidup sendiri juga agak aneh...
Dan ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya SEJALAN dengan kita.
Kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan CINTA.
Ada hal - hal yang tidak ingin kita lepaskan...
Orang - orang yang tidak ingin kita tinggalkan...
Tapi ingatlah... melepaskan BUKAN akhir dari dunia, melainkan awal suatu kehidupan baru.
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, mereka yang telah mencari, dan mereka yang telah mencoba.
Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.
CINTA yang AGUNG adalah...
Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan MASIH peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH menunggunya dengan setia.
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu MASIH bisa tersenyum sambil berkata 'Aku turut berbahagia untukmu'
Apabila cinta tidak berhasil... BEBASKAN dirimu...
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI...
Ingatlah...bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya...
Tapi, ketika cinta itu mati... kamu TIDAK perlu mati bersamanya...
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang, MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.
Entah bagaimana dalam perjalanan kehidupan, kamu belajar tentang dirimu sendiri dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada.
HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan - pilihan kehidupan yang telah kau buat.
TEMAN SEJATI...
Mengerti ketika kamu berkata 'Aku lupa'
Menunggu selamanya ketika kamu berkata 'Tunggu sebentar'
Tetap tinggal ketika kamu berkata 'Tinggalkan aku sendiri'
Membuka pintu meski kamu BELUM mengetuk dan berkata 'Bolehkah saya masuk?'
MENCINTAI...
BUKANlah bagaimana kamu melupakan, melainkan bagaimana kamu memaafkan.
MEMAAFKAN...
BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan, melainkan bagaimana kamu mengerti.
MENGERTI...
BUKANlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasakan.
Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati, dibandingkan menangis tersedu – sedu.
Air mata yang keluar dapat dihapus, sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang.
Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang.
Tapi ketika CINTA itu TULUS, meskipun kalah, kamu TETAP MENANG hanya karena kamu berbahagia dapat mencintai seseorang LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri.
Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang. BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.
Apabila kamu benar - benar mencintai seseorang, jangan lepaskan dia.
Jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar - benar mencintai MELAINKAN... BERJUANGLAH demi cintamu.
Itulah CINTA SEJATI
Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan DARIPADA berjalan bersama orang 'yang tersedia'.
Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai DARIPADA orang yang berada di sekelilingmu.
Lebih baik menunggu orang yang tepat kerena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang dengan hanya dengan 'seseorang'.
Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang PALING menyakiti hatimu dan kadang kala, teman yang membawamu ke dalam pelukannya dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari.
And now find U'r Love ... ... ...

Selasa, 15 Januari 2013

Cara Menghilangkan Jerawat Alami dan Efektif

Advertisements
Cara menghilangkan jerawat sebenarnya gampang-gampang susah. Gampang, karena banyak sekali tips dan saran yang kita dapatkan baik itu dari teman atau internet. Di majalah-majalah kesehatan juga banyak yang menulis tentang cara menghilangkan jerawat secara alami beserta bekasnya sekalian. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak yang merasa kesulitan untuk menerapkannya karena beberapa faktor, salah satunya karena kurang telaten.

Untuk itulah anda perlu untuk mengetahui terlebih dahulu mengenai apa itu jerawat dan apa penyebab jerawat bisa muncul, sehingga bisa melakukan perawatn yang lebih intensif dan telaten.

Apa itu jerawat?
Jerawat adalah suatu keadaan di mana pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang. Jerawat bisa saja terjadi di area wajah, leher, lengan maupun punggung. Hampir semua orang pernah mengalami jerawat di perjalanan hidupnya.


cara menghilangkan jerawat

Apa penyebab jerawat bisa muncul ?
Banyak faktor yang menimbulkan munculnya jerawat, diantaranya adalah :

- Memang benar bahwa kulit yang kotor bisa memicu jerawat, akan tetapi bisa juga diakibatkan oleh faktor dalam tubuh. Hormon, tumpukan minyak atau sebum di kulit berkolaborasi dengan bakteri adalah penyebab jerawat yang paling umum.

- Penyumbatan pori akibat pemakaian kosmetik yang mengandung banyak minyak atau penggunaan bedak yang menyatu dengan foundation

- Gaya hidup stress dan kurang tidur malam hari bisa memicu produksi hormon tertentu yang keluar saat seseorang stres, yang memungkinkan tumbuhnya jerawat

Itulah beberapa penyebab munculnya jerawat di wajah, leher, lengan ataupun punggung kita. Selanjutnya untuk mengatasinya tentu saja tak bisa dengan mnegoleskan obat tertentu saja ke bagian kulit yang terkena jerawat. Cara menghilangkan jerawat harus dilakukan dari dalam dan dari luar tubuh.

Cara menghilangkan jerawat dari dalam :

1. perbanyak minum air putih sesuai anjuran dokter
2. makan makanan sehat seperti buah dan sayuran
3. istirahat yang cukup di malam hari dan hindari stress untuk menekan produksi kortisol yang secara tidak langsung bisa memicu timbulnya jerawat
4. minum obat jerawat sesuai resep dari dokter
5. hindari mengonsumsi yang mengandung kafein seperti teh, coklat, kopi serta makanan berminyak

Cara menghilangkan jerawat dari luar :

1. melakukan perawatan menggunakan bahan-bahan alami misalnya lidah buaya, ambil lidah buaya bersihkan dan kupas kulitnya. AMbil gel lidah buaya dan ratakan ke wajah lalu biarkan beberapa menit sampai mengering. Setelah itu bilas dengan air bersih dan keringkan dengan handuk lembut bersih dengan cara ditepuk-tepuk.

Sebenarnya masih banyak bahan alami yang bisa digunakan untuk menghilangkan jerawat secara alami. Mungkin akan saya bahas pada artikel mendatang.

Cara mencegah jerawat muncul :

1. rajin berolahraga
2. minum air secukupnya sesuai anjuran dokter, tak perlu berlebihan
3. makan sayur dan buah untuk melancarkan BAB
4. cukup istirahat dan menjauhi stress
5. rutin mencuci handuk, bantal dan sprei biar selalu bersih
6. jangan memencet jerawat karena nanti bisa bertambah parah dan menyebar
7. hindari makan yang berkafein, berminay, serta sugary food
8. cuci muka 2 hari sekali dengan sabun pencuci muka untuk mengurangi kelebihan minyak
9. facial wajah rutin 2 minggu atau sebulan sekali

Itulah beberapa cara menghilangkan jerawat yang bisa anda coba serta anda sudah mengetahu apa penyebab jerawat sehingga proses penyembuhan bisa optimal.

Fenomena Tawuran Antar Pelajar

tawuran antar pelajarFenomena tawuran antar pelajar yang kian marak akhir-akhir ini di sudah bukan sekedar tawuran remaja biasa. Perkelahian beramai-ramai tersebut bukan dengan tangan kosong atau mengandalkan kekuatan, melainkan sudah menggunakan barang-barang atau senjata berbahaya lainnya dan mengarah ke tindakan kriminal karena menelan korban jiwa.
Belum pupus ingatan kita terhadap tawuran antar pelajar SMAN 6 dan SMAN 70 di bundaran Bulungan, Jakarta Selatan, Senin, 24 September 2012, yang menyebabkan seorang siswa SMA 6 tewas, kemarin Rabu 26 September, siswa kelas 3 SMA Yayasan Karya 66 (Yakhe) meregang nyawa seusai tawuran dengan SMK Kartika Zeni, di Jakarta Timur.
Perkelahian antar pelajar bukan persoalan “darah muda” lagi. Sejak masa dulu tetap ada perkelahian, namun sekarang terjadi perubahan besar agresivitas atau keinginan kuat pada remaja itu dipengaruhi kelompok yang biasa menjadi pelaku tawuran. Mereka menjadi berani dan agresif setelah berkelompok di tambah lagi dengan membawa barang-barang atau senjata berbahaya.
Mereka yang terlibat tawuran sudah tidak memikirkan apa-apa lagi selain apa yang harus dikerjakan saat perkelahian itu, yaitu mengandalkan ego per individu untuk “menghabisi” lawannya. Bisa jadi persoalan timbul dikarenakan kurangnya ruang publik dan kreasi untuk remaja.
Pengamat pendidikan Utomo Danan Jaya seperti yang dilansir Kompas (26/9/2012), mengungkapkan, kembali maraknya tawuran antar pelajar dipengaruhi oleh kondisi sosial masyarakat yang terus menggerus karakter para pelajar. Generasi muda disuguhkan informasi yang lebih banyak mempertontonkan tokoh masyarakat yang berperilaku buruk, jauh dari ekspektasi yang seharusnya menjadi teladan. Seharusnya tokoh masyarakat memberi contoh bagaimana cara sopan santun, menghargai sesama, jujur, dan arif. Tetapi yang dipertunjukkan justru sebaliknya.
Membentuk karakter di sekolah, salah satunya menjadi tugas guru. Namun, sayangnya kemampuan guru hanya sebatas menguasai transfer ilmu pengetahuan, bukan penekanan pada metode belajar. “Guru tidak mempelajari materi metode belajar yang dapat mengembangkan karakter pelajar itu,” ungkap Utomo.
Kita semua prihatin, sebagai orang tua, guru maupun masyarakat luas. Kejadian tawuran antar pelajar di Jakarta bukan lagi permasalahan kota, melainkan sudah menjadi isu nasional. Kesemuanya memerlukan pengawasan dan langkah nyata peran dunia pendidikan dan orangtua. - Fenomena Tawuran antar Pelajar -

Tag artikel: ,
Kategori: Opini

Artikel Terkait

6 komentar » Fenomena Tawuran Antar Pelajar
  1. Anggun Puspita Dewi mengatakan:
    mungkinkah kurikulum 2013 yang menerapkan pendidikan karakter bisa menghilangkan kasus tawuran pelajar ini dalam masyarakat kita?
  2. Risma mengatakan:
    Harusnya pelajar itu memberikan contoh yang baik..!
    salam kenal dan semoga sukses…
  3. weh weh weh… ini pelajar jama sekarang
  4. ace maxs mengatakan:
    kapankah berakhir tawuran ini,,kapankah sadranyaa

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Isian wajib ditandai *
*
Anda dapat memakai tag dan atribut HTML ini: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>