* Pentingnya
Pendidikan Bagi Generasi Muda
Untuk
mendapatkan semua itu, kita perlu untuk bersekolah pada berbagai
tingkatan-tingkatan tertentu supaya mendapatkan ilmu dan kemampuan yang bisa
dijadikan bekal di masa depan. Dalam hal ini, sekolah sangat berpengaruh pada
seseorang di masa depannya. Sebagai contoh, orang yang berpendidikan
rendah atau bahkan tidak bersekolah, maka masa depan orang tersebut akam suram
dan sebaliknya, jika orang bersekolah sampai tingkat yang tinggi, maka orang
tersebut akan mendapatkan masa depan yang sukses pula.
Pada
zaman sekarang, sudah banyak perkembangan dengan sekolah-sekolah. Dulu, ketika
globalisasi belum berpengaruh di dunia ini, sekolah masih jarang dan fasilitas
ataupun guru-guru pengajar masih relatif kurang memadai. Namun, di zaman yang
serba modern ini, kita sudah tidak perlu repot-repot lagi untuk memuntut ilmu
di sekolah, karena pada waktu sekarang ini sudah banyak sekolah yang didirikan
oleh pemerintah. Tidak itu saja, fasilitas dan tenaga pendidiknya juga sudah
sangat berpengalaman dalam bidangnya.
Lalu…
apa sih yang disebut dengan sekolah itu??? Dalam kehidupan sehari-hari, kita
sering sekali mendengar atau menyebut kata “sekolah” itu. Tapi, apa pengertian
sebenarnya dari “sekolah” itu sendiri???
Kita
perlu ingat bahwa kata “sekolah” dan “sekolahan” itu mempunyai arti yang
bebeda, jika sekolah adalah suatu proses seseorang dalam mendapatkan ilmu dan
pembimbingan dari pada guru agar bisa berguma bagi masa depannya kelak.
Sedangkan sekolahan sendiri adalah suatu tempat yang digunakan atau dipakai
untuk sekolah. Jadi dapat dikatakan bahwa sekolah adalah “proses” dan sekolahan
adalah “tempat”
Namun,
yang menjadi pertanyaan, mangapa sekolah bisa disebut “proses”???
Sebelum
kita bahas itu, marilah kita ingat-ingat tingkatan-tingkatan sekolah. Tingkatan-tingkatan
sekolah di Indonesia
yaitu:
· Playgroup
· TK (Taman
Kanak-kanak)
· SD (Sekolah Dasar)/ MI (Madrasah Ibtidayah)
· SMP (Sekolah Menengah Pertama)/ MTs (Madrasah
Tsanawiyah)
· SMA (Sekolah Menengah Atas)/ MA (Madrasah
Aliyah)
· PT (Perguruan Tinggi)
Setelah
kita lihat data diatas, kita tau bahwa sekolah itu sendiri juga ada
tingkatan-tingkatannya. Dari mulai playgroup sampai Perguruan Tinggi. Tidak
hanya itu, dalam berbagai tingkatan sekolah itu juga ada bagian-bagian
tingkatan yang lebih kecil lagi. Misalnya tingkatan kelas, semester, cawu,
triwulan atau bahkan bab pembelajaran tertentu.
Dari
pernyataan-pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sekolah itu
merupakan sebuah proses yang melewati berbagai tingkatan-tingkatan tertentu
untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak dari tingkatan yang telah dilalui.
Kita
bersekolah untuk mendapatkan ilmu yang berguna bagi masa depan kita. Lalu, ilmu
apasaja yang bisa kita dapatkan dari ber-sekolah??? Apakah kita hanya
mendapatkan ilmu tentang IPTEK di sekolah untuk masa depan kita???
Dari
pertanyaan diatas, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan diatas menanyakan tentang
fungsi dan menfaat dari sekolah. Sebenarnya banyak sekali manfaat dari sekolah
itu, namun tidak pernah kita sadari sebelumnya. Selain kita bisa mengetahui
hal-hal yang belum kita kitahui sebelumnya, Tanpa disadari atau tidak, sekolah
juga membentuk kepribadian kita secara tidak langsung.
Sebenarnya,
tujuan atau fungsi dari sekolah itu sendiri dibagi menjadi dua garis besar
yaitu: fungsi pendidikan dan fungsi pengajaran. Fungsi pendidikan yaitu fungsi
yang mencacu pada akhlak atau tingkah laku dan kepribadian seseorang. Jadi,
melalui fungsi ini, seseorang dapat dibentuk kepribadiannya dalam sekolah.
Sedangkan fungsi pengajaran yaitu fungsi yang mengacu pada pengetahuan dan
kemampuan seseorang. Jadi, melalui fungsi ini, seseorang bisa mendapatkan ilmu
pengetahuan (IPTEK) yang memadai dan dapat menjadi bekal di masa yang akan
datang.
Jadi,
di sekolah sebenarnya kita tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan dan
kemampuan saja, melainkan mendapatkan apa yang disebut akhlak, yaitu, sesuatu
yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang dalam bertingkahlaku yang baik
sesuai dengan norma yang berlaku.
Namun,
yang akhir-akhir ini sering menjadi pertanyaan publik, apakah semua sekolah
bisa memberikan manfaat dan menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya,
mengingat zaman pun semakin maju dan persaingan kerja pun semakin ketat.
Pertanyaan itu muncul dikarenakan pada zaman sekarang ini banyak kita ketahui
tentang adanya sekolahan favorit. Misalnya anak yang sekolah di sekolahan
favorit tersebut kebanyakan memperoleh ilmu dan kemempuan yang tinggi dan bisa
bersaing dalam dunia kerja, tetapi, mengapa anak yang sekolah di
sekolahan tidak favorit kebanyakan kurang bisa bersaing dan
mendapatkan ilmu yang kurang juga.
Dari
data diatas, dapat kita ketahui bahwa setiap sekolahan mempunyai ciri khas
masing-masing. Seiring berkembangnya zaman yang semakin pesat ini, setiap
sekolahan pasti mempunyai cara-cara tersendiri untuk mengikuti perkembangan
zaman itu.
Walaupun
sebenarnya pemerintah sudah menetapkan standar tingkat pendidikan atau kurikulum
yang berlaku melalui mentri pendidikan nasional, tetapi di setiap sekolahan
juga ada program-program tersendiri yang dibuat oleh pihak sekolahan
dan dilakukan dalam lingkup sekolah itu saja. Jadi, program sekolah dapat
mempengaruhi kualitas sekolah itu juga.
Itu
merupakan salah satu factor eksternal (dari luar) yang mepengaruhi kualitas
pendidikan. Selain program dari sekolah itu sendiri, keadaan suatu daerah yang
menjadi tempat sekolahan juga mempengaruhi. Misalnya daerah yang masih
primitive atau daerah yang tertinggal, disana banyak sekali anak-anak yang
tidak bisa bersekolah dengan mudah kerena masih jarangnya sekolahan yang
didirikan di daerah itu dan jalur transportasi dan komunikasi pun juga masih
sangat sulit.
Tetapi,
tidak semua anak yang bersekolah di sekolahan favorit dapat bersaing dengan
baik dalam dunia kerja. Jadi, apakah yang menyebabkan hal ini terjadi???
Dari
pertanyaan diatas, kita bisa mengetahui bahwa sekolahan yang favorit belum
tentu menghasilkan siswa yang berkualitas. Dalam kasus ini, yang paling
berpengaruh adalah dari faktor internal (dari dalam) yang dimiliki oleh siswa
tersebut. Faktor internal tersebut lebih condong ke perilaku sehari-hari dari
siswa tersebut yang mengganggu siswa dalam menuntut ilmu. Faktor ini misalnya,
malas, sering sakit, kurang gizi dll.
Dari
berbagai cerita diatas, kita telah tau bahwa sekolah sangat penting bagi
kehidupan kita semua, khususnya paara generasi muda yang akan menggantikan para
generasi tua. Dan untuk bersaing dalam dunia kerja yang semakin ketat di zaman
modern ini, apa lagi dengan adanya globalisasi yang semakin merajalela serta
kemajuan IPTEK.
Sekolahan
tidak banyak berpengaruh terhadap hasil dari siswa yang bersekolah di sekolahan
tersebut. Karena tidak semua sekolahan yang favorit bisa mencetak siswa yang
berprestasi, dan begitu pula sebaliknya dengan sekolahan yang tidak favorit
juga bisa mencentak siswa yang unggul.
Karena
sekolah merupaka sebuah proses yang harus dijalani untuk mendapatkan ilmu,
muka, dalam berlangsungnya proses tersebut ada faktor-faktor yang mempengaruhi
atau mengganggunya. Daik itu berasal dari luar diri seseorang ataupun dari
dalam diri seseorang tersebut.
Untuk
mempersiapkan diri kita dalam melangkah menuju masa depan yang lebih baik, maka
kita juga harus sekolah dengan sungguh-sungguh dan berusaha untuk menghilangkan
semua faktor yang mengganggu peroses belajar kita di sekolahan. Agar kita bisa
berkoonsentrasi penuh dalam belajar dan menuntut ilmu untuk masa depan.
Sistem pendidikan di Indonesia
yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat
terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada
pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand,
Singapura, dan Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai
tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan
IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30%
materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu
kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi
semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh
karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional.
google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar